Kamis, 27 September 2012

gambar|jgn di hapus

dimensi : 956 px x 202 px

cari url :https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPzZsSY0yJ1boq56xDeKUr_MQ-LKof0oPNi6DVZRjl7_OuLJA9z10kZlieKVJUW8YsW6QjsDEOlHCAi9BsZtjCa0xYjuqXealPxscWnXAgbyqTv__LqJZg7qfnCt4ea6AwLPggg2EzM8w/s1600/ganti+gambar++copy.jpg

Kekuatan di balik Kesederhanaan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0fIBXH28UC8cpzHNhUr2k9oFihMETJmnoZwOA5W_VTrpEVKhyphenhyphenA9MbeGR0A8dsRCrrhyphenhyphen7GVvA625DPidb8VtygZIkqJQA17HNzU1fLDgaewiCE9dhC-_MdJJ-6P9fdk2fxWZL2vYU1_-R8/s1600/0arab_desert.jpg


Poin lain dari sepuluh hikmah kesederhanaan Mekkah adalah tidak ada pemerintahan terpusat, ini yang ketiga. Yang ada hanyalah sebuah majelis yang terdiri dari 10 dewan yang mewakili 10 suku Arab seperti demokrasi. Dan masih ada beberapa sistem sosial politik buatan mereka sendiri yang pada dasarnya mempunyai sisi kebaikan. Misalnya sistem Jiwâr, saat seseorang menjamin keselamatan yang lain. Sehingga jika yang terjamin itu diganggu maka ia akan menghadapinya. Rasulullah memanfaatkan sistem ini untuk kepentingan dakwah Islam, sehingga beliau mengambil Mut’im bin Adiy yang kafir untuk menjamin keselamatannya. Namun partisipasi Rasulullah ini bukan tanpa batas. Selama semua sistem buatan manusia itu tidak merangsek pagar halaman Islam, Rasulullah memanfaatkannya.

Pentingnya Perhatian Terhadap Anak

http://theactadiurna.files.wordpress.com/2012/04/muslim-children-pray.jpg


Oleh: Sri Kusnaeni

Manusia, sebagai makhluk sosial, memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Demikian juga dengan anak-anak, sebagaimana orang dewasa, dia juga butuh berinteraksi dan berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari, interaksi dan komunikasi antara anak dan orang tua sangat penting, di mana hal ini akan membentuk kepribadian anak. Dari interaksi, anak belajar banyak hal, melihat contoh, merasakan dan mengamati. Seluruh sikap dan tingkah orang tua akan menjadi cermin bagi anak-anaknya. Maka orang tua harus memberikan contoh terbaik untuk anak-anaknya. Terlebih lagi ibu, karena secara fitrah, ibulah yang relatif lebih banyak bersama anak. Syair Arab mengatakan bahwa: al Ummu madrasatul ula: ibu adalah sekolah yang pertama (buat anak anaknya).


Fiqih Qurban


Berqurban merupakan bagian dari Syariat Islam yang sudah ada semenjak manusia ada. Ketika putra-putra nabi Adam AS diperintahkan berqurban. Maka Allah SWT menerima qurban yang baik dan diiringi ketakwaan dan menolak qurban yang buruk. Allah SWT berfirman:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ ءَادَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الآخَرِ قَالَ لأَقْتُلَنَّكَ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Maaidah 27).