Jumat, 16 Agustus 2013

Semoga Allah Menjadikan Kita Hamba yang Istiqamah


Alhamdulillah di hari yang telah menjauh dari Ramadhan ini, kita masih diberikan kekuatan oleh Allah untuk mengamalkan amal ibadah sunnah. kita masih mampu untuk sahur dan shaum Syawal, kemudian subuh berjamaah di masjid, membaca al ma’tsurat, serta shalat dhuha. Ini adalah karunia agung yang mesti kita syukuri. Mengapa? karena menjadi hal terberat untuk menjalankan amalan sunnah yang telah disebutkan tadi, di bulan Syawal yang hanya beberapa hari jaraknya dari bulan Ramadhan. Inilah tipu daya setan yang begitu lembut, membisikkan ke telinga kita agar bersantai sejenak setelah di sepanjang Ramadhan kemarin kita giat beribadah. Santai saja, jangan terlalu terburu-buru beramal.. bukankah Ramadhan lalu kita sudah banyak beramal? tenang saja, Syawal masih panjang..shaum sunnah bisa kapan saja, makanlah yang banyak hari ini. begitulah kira-kira suara-suara menggoda yang di bulan Syawal ini begitu banyak menelan korban. adakah kita salah satunya. Itu sebabnya kita wajib bersyukur kepada Allah manakala hari ini kita tetap istiqamah untuk meningkatkan amal ibadah, di Ramadhan atau setelah dan sebelumnya.

Keutamaan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal


Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
 “Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR. Muslim).