Rabu, 19 Juni 2013

Siap Siaga Menyambut Ramadhan

Ilustrasi. (inet)
Bulan Jumadil tsaniyah telah berakhir, Rajab telah dimulai, bulan Sya’ban segera menyusul, bulan Ramadhan pun bersiap siaga. Insya Allah, semoga kita masih bisa dipertemukan dengan bulan Ramadhan.

Setiap kali membahas bulan Ramadhan maka tak akan habis maknanya. Entah itu ketika menyambut, melaksanakan, bahkan ketika berpisah. Ramadhan lah yang menjadi indikator makna bulan-bulan berikutnya.
Ketika menyambut bulan yang istimewa, kita akan merasakan perasaan yang istimewa. Perasaan itu begitu nyaman lagi membahagiakan. Rasa yang tak akan bisa ditangkap oleh panca indera namun terasa nyata di hati. Selalu ada rasa yang begitu spesial ketika Ramadhan mulai menghampiri.

Ketika bertemu bulan yang penuh keberkahan, ruang hati yang tadinya kosong menjadi penuh dengan rasa istimewa itu. Bahkan suasana, kondisi dan lingkungan pun turut merayakan kedatangan bulan Ramadhan. Angin yang sejuk, bau udara yang harum, suasana yang indah berpadu dengan harmonis menimbulkan rasa yang begitu istimewa pada bulan Ramadhan.

Hari-hari dipenuhi dengan nikmat ibadah di tengah lapar dan dahaga. Setiap kebaikan berlipat ganda pahalanya. Berkah yang melimpah bisa terasa meski hanya memperhatikan setiap hembusan nafas. Kesalahan dan dosa berlari seiring istighfar dan taubat. Kesalahan dan dosa terkikis karena ampunan-Nya. Rahmat-Nya yang luas adalah penghargaan bagi orang-orang yang terpilih. Lebih istimewa lagi, adanya malam Laitul Qadr, malam yang senantiasa diharapkan oleh setiap mukmin.

Maka bulan Rajab adalah permulaan bagi persiapan menyambut bulan Ramadhan. Persiapan ruhiyah dan jasmani tentunya. Kita harus memulai persiapan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah agar ketika Ramadhan kita tinggal memetik buah dari persiapan itu (bila umur masih disampaikan tentunya). Dengan persiapan setidaknya menghindari kita dari kelalaian ketika menghadapi perintah ibadah pada bulan Ramadhan.

Persiapan yang dapat dilakukan di antaranya memperbanyak puasa sunnah hingga bulan Sya’ban, memperbanyak qiyamul lail, lebih sering berinteraksi dengan Al Qur’an serta memperbanyak melakukan sunnah Rasul, dan persiapan fisik dengan puasa, olahraga juga memperhatikan nutrisi makanan. Dengan memperbanyak membaca sejarah perjuangan para pendahulu terutama Rasulullah bisa menambah semangat dalam.



Penulis : Atik NH